Mas Tamvan on Facebook!

>

Televisi dan Bullying

blogger templates
Sore ini sejenak meluangkan waktu untuk melihat koran. Ya, melihat koran bukan membaca semuanya. Paling-paling dilihat judul-judulnya, kalau ada artikel yang menarik baru akan saya baca dengan teliti.

Headline beberapa koran hari ini yang masih ada di ruang tamu kantor yaitu: Media Indonesia masih menyoroti tentang bencana Gunung Kelud yang meletus dengan mengangkat judul "Waspada Udara Berbahaya". Harian Kompas juga masih menampilkan tentang bencana Kelud dengan latar belakang berita kunjungan Pak SBY ke tempat-tempat pengungsian, dengan mengangkat judul tulisan Pengungsi Masih Bertambah. Namun Koran Tempo mengangkat hal beda, bukan soal Gunung Kelud tapi tentang Capres. Tulisan yang berjudul JOKOWI BICARA SOAL CAPRES membahas tentang Jokowi yang menyerahkan segala kebijakan soal apakah dirinya mau dijadikan Capres atau tidak tergantung oleh partainya.

Dari tulisan yang dipampang di bagian depan koran-koran harian tersebut yang menyentuh saya adalah tulisan berjudul "Televisi dan Bullying" yang diangkat Media Indonesia. Tulisan itu kecil, biarpun tulisan pendek tapi tulisan itu menyentuh perasaan saya. Barangkali karena saya lagi senang-senangnya momong anak jadi terkesan dengan tulisan tersebut.

Tulisan itu mebahas tentang perilaku mem-bully ternyata dipengaruhi oleh intensitas anak dalam menonton televisi. Menurut penelitian Universitas Montreal Kanada, anak-anak yang menghabiskan banyak waktu dengan menonton televisi mengalami persoalan perkembangan dalam kehidupan sosialnya salah satunya rentan dirundung teman-teman seumuran atau yang lebih tua. Biasanya anak-anak yang menghabiskan waktu di depan televisi juga akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi di kelas, dan dianjurkan waktu yang moderat bagi anak-anak dalam menonton televisi hanya dua setengah jam saja, demikian tutur peneliti di universitas tersebut yang bernama Linda Pagani.

Haduh... jadi ingat Dandol dan Ayda, kedua anakku yang dari pagi sampai malam ditemani oleh televisi. Memang sih kedua anakku tidak maniak banget nongkrong di depan televisi, kadang ada waktu bosannya juga. Kalau sudah jenuh mereka akan main di lapangan atau ngajak main saya entah main perang-perangan atau main rumah-rumahan kalau pas saya di rumah. Semoga mereka seperti itu terus, juga kalau saya dan mamanya Dandol pas tidak ada di rumah.  

Nendro Saputro

0 Response to "Televisi dan Bullying"

Posting Komentar